Ustad Jeffry Al Buchori atau Uje meninggal dunia pada usianya yang ke-40 pagi ini akibat kecelakaan motor sport di kawasan Pondok Indah. Uje yang dikenal sebagai ustad yang selalu membawakan dakwahnya dengan bahasa yang santai ini memiliki kisah hidup yang penuh lika-liku.

Uje lahir pada di Jakarta pada 12 April 1973. Lahir di keluarga yang memiliki agama yang kuat, Uje mendapat pendidikan agama yang kuat pula.

Ustad yang sempat juga menjadi pemain sinetron ini sering bercerita tentang masa mudanya yang sempat terjerumus di dunia malam hingga narkoba. Lika-liku hidupnya ini sering dijadikannya sebagai bahan motivasi bagi jamaahnya bahwa tidak ada kata terlambat untuk bertobat.

Titik balik kehidupan suami dari mantan model remaja, Pipik Dian Irawati ini adalah saat dirinya menjalani ibadah umrah bersama ibu dan kakaknya. Disusul dengan amanah sang kakak yang juga seorang ustad, Abdullah Riyad untuk meneruskan jalan dakwahnya di Jakarta. Saat itu, Abdullah harus pindah untuk menjadi imam besar ke Singapura.

Tak hanya berceramah, Uje juga menyampaikan dakwahnya melalui lagu-lagu Islami yang dibawakannya dengan beberapa penyanyi dan grup band.

Uje meninggal setelah motornya menabrak pohon di depan rumah yang beralamatkan di Jalan Gedung Hijau Raya No. 17, Pondok Indah, Jakarta Selatan sekitar pukul 01.00 WIB, Jumat (26/4/2013) dini hari.

Uje awalnya dibawa ke RS Pondok Indah oleh masyarakat yang menolongnya. Namun kemudian dirujuk ke RS Fatmawati hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.

Ini Tweet Terakhir Ustad Uje tentang 'Kembali' Kepada-Nya 

"Pada akhirnya.. Semua akan menemukan yg namanya titik jenuh.. Dan pada saat itu.. Kembali adalah yg terbaik.. Kembali pada siapa..??? Kpd "DIA" pastinya.. Bismi_KA Allohumma ahya wa amuut..," ujar Uje dalam akun twitternya @jefri_buchori yang meneruskan akunnya di Path pada Rabu (13/3) pukul 9.35 WIB.

Hingga berita ini dibuat, pesan ini diretweet sebanyak 5.236 kali dan mendapat 294 favorite.

Motor Kawasaki E650 yang dikendarai Ustad Jeffry telah dibawa ke Satwilantas, Jalan Wijaya, Jakarta Selatan. Di sana, polisi memeriksa motor tersebut.

Motor bernopol B 3590 SGQ telah dibawa ke Satwilantas Jakarta Selatan sejak dini hari. Namun polisi baru melakukan pemeriksaan pagi ini.

Terlihat dua orang polisi pagi ini mengecek kondisi motor bercat hijau itu pukul 07.35 WIB. Mereka mengecek beberapa bagian yang rusak dan tampak mencari nomor rangka serta nomor mesin motor tersebut.

Posisi nomor rangka dan mesin dicatat. Kemudian setelah melakukan pemeriksaan sekitar 15 menit, kedua polisi meninggalkan motor.

Ustad Jeffry mengalami kecelakaan di bundaran kawasan Pondok Indah atau menabrak pohon di depan rumah yang beralamatkan di Jl Gedung Hijau Raya No 17, Jakarta Selatan. Menurut petugas TMC Polda Metro Jaya, Aiptu Kasno, korban sempat dirujuk ke RS Pondok Indah dan Fatmawati.

Kasno mengatakan, dugaan sementara kecelakaan karena pengendara hilang kendali saat mengemudikan kendaraannya.

"Korban hilang kontrol saat mengendarai sepeda motor dan menabrak pohon," kata salah seorang petugas TMC Polda Metro Jaya, Aiptu Kasno, saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2013).

Berikut Video Kenangan Bersama Ustad Jeffry Al Buchori

note :

KAMI SANGAT MERASA KEHILANGAN

 Sang Ustad Inspiratif-Ustad Jeffry Al Buchori

SEMOGA AMAL DAN IBADAHNYA DITERIMA DI SISI ALLAH..

AMIN......

  Memalukan! Video Polisi Bali Palak Turis Rp 200.000.

Memalukan! Video Polisi Bali Palak Turis Rp 200.000 - Sudah menjadi rahasia umum kalau polisi Indonesia itu suka korupsi, semua urusan kalau ketemu polisi pasti ribet.

Ulah memalukan oknum polisi terekam dan publikasikan melalui video di youtube. Kali ini aktor buruknya adalah oknum polisi lalu lintas yang bertugas di Bali sedang memalak turis asal Belanda bernama Van Der Spek.

Video tersebut diunggah sejak 1 April 2013 dengan judul 'Polisi Korupsi di Bali / Corruption police in Bali,'. Uang memalak sebesar Rp 200 ribu. Uang tersebut sebagian dibelikan empat botol minuman beralkohol dan sisanya dikantongi polisi berseragam.

Pengungahnya menyebut, lokasi pemalakan terjadi di Pos Polisi LIO Square, Bali. Ia juga menuliskan catatan ' Semoga Bapak kepala kepolisian segera menindak anak buahnya yang memalukan instansi kepolisian Indonesia di mata dunia," tulisnya. .

Dalam video berdurasi 4.49 menit, terlihat turis asal Belanda tersebut mengendarai sepeda motor sendirian tanpa mengenakan helm. Van Der Spek langsung dihentikan dan dibawa oknum polisi berseragam tersebut ke Pos Polisi bertuliskan LIO Square.

Di Pos Polisi tersebut, sang polisi berpangkat Bripka itu awalnya menjelaskan apa kesalahan Van Der Spek yakni tidak memakai helm. Ia juga menjelaskan denda tidak memakai helm sesuai peraturan di Indonesia yakni membayar denda sebesar Rp 1,250 juta.

Namun polisi tersebut menawarkan untuk menyelesaikan di lokasi dengan membayar Rp 200 ribu dan kasusnya tidak akan berlanjut ke pengadilan. Sang turis pun lantas meletakkan empat lembar 50-an ribu di atas meja.

Setelah itu, polisi itu  mengatakan bahwa hari ini sang turis bebas berkendara tanpa mengenakan helm. Namun esok harinya ia harus memakai helm.

Keduanya lantas berjabat tangan tanda kasus telah usai. Sang polisi pun mengantar turis tersebut keluar dari Pos Polisi. Ia sempat menanyakan kemana ia akan pergi, dan dijawab turis akan kembali ke hotel untuk menikmati bir.

Tahu bule tersebut akan minum bir di hotel, polisi tersebut dengan akrabnya menawari untuk minum bir di Pos Polisi. Kemudian mereka kembali ke Pos Polisi. Di Pos Polisi itulah, oknum polisi tersebut mengatakan bahwa uang tilang tersebut sebagian untuk beli bir.

"Uangnya Rp 100 ribu untuk bir, Rp 100 ribu untuk pemerintah," ujar oknum polisi tersebut sambil memasukkan uang yang katanya untuk pemerintah ke dalam kantong.

Setelah keluar dari Pos, oknum polisi tersebut datang kembali dengan membawa 4 botol bir berukuran besar. Dengan cekatan oknum polisi tersebut membuka botol bir dengan giginya.
Saat ditawari 2 botol, Van Der Spek hanya meminta satu botol karena dia masih akan mengendarai sepeda motor.

Dalam perbincangannya, oknum polisi tersebut bahkan mengaku dalam sehari sudah 'dama' dengan tiga bule. "Hari ini ada 3 turis, yang nomor 1 Rp 300 (ribu), yang nomer dua, anda, (Rp 200 (ribu) dan yang ketiga 100 (ribu)," ujar polisi tersebut dengan polosnya kepada Van Der Spek.

Tak lama kemudian datang rekan polisi tersebut dan ikut menikmati bir hasil uang tilang. Saat Van Der Spek akan pamit, oknum polisi tersebut menawarinya untuk kembali mampir esok hari dan minum bir bersama lagi.

Penasaran seperti apa aksi memalukan polisi di Bali ini ??? Langsung saja lihat Video Polisi Bali Palak Turis dibawah ini.